Kekasih ...
Sungguh aku tak mengerti
logika apa yang harus kupakai ntuk menjelaskan tentang rinduku padamu
ketika gemuruh keinginan makin deras,
kata-kata makin menyempit
kata-kata jadi membatu,
ia tak lagi mampu menampung segenap rasaku
ketika derunya menghempas relung-relung hatiku
akupun seperti membatu, dingin
bagaikan karang dibalut asinnya laut.
yang terlihat hanyalah kilauan sisa air yang menetes
dibakar matahari
tanpa suara, apalagi kata-kata.
maka bila saatnya tiba
sesaat matamu tak menangkap bayanganku
saat gemuruh rasa tak lagi dapat kutahan
aku membenamkan diri ke dalam lautan Jiwa
asal dari segala jiwa-jiwa yang ada
kepada-Nya pula tempat kembali jiwa kita.
pada-Nya aku tengah mengadu
tentang izin-Nya akan rasaku padamu
tak usah pula kau selami
sehingga dirimupun hampir membeku
tunggu saja aku di bibir pantai itu
percayalah ...
aku kan pasti mengapung bersama cintaku
melanjutkan perjalanan kita
maka ketika aku kembali berada di sisimu
senyum nakalku kan kembali menggodamu
senyum nakal yang kau suka
lalu, yang ada hanyalah kita.
Ciputat, Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar