Rabu, 14 November 2012

Lembaran Kisah Kita (5)

Dinda,
lembaran kisah ini masih kita pintal bersama
semestinya memang kita selesaikan berdua
sampai kedua tangan tak lagi mampu merajutnya

menyusuri liku perjalanan ini
selalu saja menggairahkan bersama'mu'
walau nafas kita kadang tersengal pada pendakian
toh semilir juga datang membawa kesejukan

secangkir teh hangat yang kau suguhkan
disetiap persinggahan kita
selalu saja menghangatkan dada
seperti mentari di kala subuh
yang mengusir dinginnya udara malam

Dinda,
malam pasti bakal melahirkan siang
seperti maut yang melahirkan kehidupan
maka tak guna kita meragu
kemanapun kita melangkah
tak ada jalan yang tak berliku.

Ciputat, 14/11-12