Kamis, 21 Juni 2012

Rinduku pada-Mu

kembali kulabuhkan pincalang hidup
ke haribaan-Mu
bukan karena laut terlalu buas
untuk sebuah pelayaran
bukan karena badai terlalu ganas
untuk sebuah tantangan
rindu pada-Mu lah yang tak kunjung padam
walau siang berganti malam
saat malam makin kelam, ia makin menghunjam
Rabb ………
bukankah tak ada diam yang memberi tenang
tak ada sepi yang membuah haru
selain dalam dekapan-Mu?
ingin kugunungkan rindu
hingga menjulang Sidrathul munthaha-Mu
sampai menggetarkan Arsy-Mu
ketika menghambakan diriku
Rabbi …
adakah tempat bagi jiwa yang nelangsa
untuk membalut duka menghapus dosa?
Rabbi …
adakah rinduku jadi taubatku?
(ditulis; Tigo ruang 030390)
{Balai Baru ; 310110}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar