Rabu, 13 Juni 2012

Lembaran Kisah Kita (2)

Kau...
masih saja memagut lengan kiriku,
dari dua bibirmu cerita terus bergulir ;

Udaaa ...
semilir itu membawaku pergi,
melintasi sungai, pulau, juga laut
menyeruak di antara kabut dan debu
berlari dalam sengatan terik matahari
dan palunan malam yang membeku.

Udaaa ...
dari musim ke musim perjalanan kami,
semilir itu makin kehilangan irama
bahkan juga nada.
saat menyapu daun-daun kehidupan
ia tak lagi berdendang ria
apalagi membisikkan cinta.

Udaaa ....
ia biarkan aku mengapung
bersama dua sayap kehidupanku
yang baru tumbuah dalam perjalanan kami,
sementara semilir itu larut dalam angin
tanpa tenaga.

Udaaa ...
aku mengepak dua sayap kehidupanku,
sendiri!!!,
mencoba mencari nada dan irama.
tanpa ia yang kehilangan rasa.

Udaaa ...
lalu aku menangkap bayanganmu
yang melintas di antara kemilau lembayung senja.
aahhh ...
ternyata potret senyum nakalmu
tak pernah bisa kutinggalkan di jalan setapak itu.
           
             (malam Jum'at, menjelang subuh)
             Balabaru, 13/1-2012


          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar